Hai pembaca tersayang.π
Sesuai judul yang di atas, kali ini aku datang menyelesaikan tantangan dari Blogger Challenge. Nah, karena beberapa hari yang lalu adalah peringatan hari guru. Maka topiknya pun masih berhubungan dengan guru. Topiknya adalah tentang guru yang berkesan beserta alasannya.
Sebelum memulai menyimak celotehanku selanjutnya, izinkan aku mengucapkan terima kasih kepada Wawa yang sudah mengizinkan aku bergabung diBC. Mengikuti setiap challenge-nya, dan mendapatkan teman baru. Yeah, senangnya.π
Mungkin, aku terlalu terlambat mengikuti kegiatan ini. Lihatlah, urutannya pun sudah melewati 60an.π
π
Tetapi, kalau ada waktu, aku ingin mengejar, ah.πππ
Berbicara tentang guru, mengingatkanku pada masa sekolah. Sebenarnya, topik ini membuat aku berpikir keras. Menggali ingatan yang telah terkubur oleh waktu. Haha.
Aku juga bingung ingin memasukkan guru yang mana. Dan, ya, pada akhirnya aku sudah memutuskan siapa guru yang berkesan menyebalkan untukku.
Sebut saja beliau bu W, aku memang sengaja menyamarkan namanya. Takut, kalau suatu saat beliau membaca posting-anku ini. Karena, beliau memang terkesan menyebalkan bagiku.
Jadi, ceritanya begini. Dulu, ketika aku ingin mendaftar ke sebuah SMP favorit di kotaku. Bu W yang notabennya adalah wali kelasku berkata,” lebih baik kamu masuk ke SMP D saja. Karena kamu takkan pernah mampu masuk SMP S. Di sana muridnya pintar-pintar, dan saingannya banyak.”
Sebenarnya masih banyak lagi ucapan bu W yang menyakitkan hatiku. Apalagi beliau membandingkan aku dengan keponakannya, yang kebetulan juga ikut mendaftar sepertiku. Tetapi, karena kurun waktunya sudah terlalu lama. Aku sudah lupa apa saja yang dibicarakannya waktu itu.
Setelah mendapat celotehan panjang dari bu W. Aku pulang ke rumah dengan menangis sepanjang jalan, lalu menceritakan niatanku pindah mendaftar ke sekolahan lain. Tapi, orang tuaku marah dan tidak setuju. Terutama mama. Beliau akhirnya mendatangi sekolah, dan bertemu dengan bu W. Terjadilah sedikit perbedaan pendapat. Bu W memang tidak mengizinkan aku mendaftar ke sekolah S, sedangkan orang tuaku sangat menginginkannya.
Dan, ya pada akhirnya aku tetap mendaftar ke sekolah S. Meskipun, bu W tidak menyetujui. Toh, dia cuma wali kelas. Kan, yang membiayai nantinya orang tuaku.
Waktu yang ditunggu pun tiba. Saatnya tes penerimaan murid baru dimulai. Aku yang tadinya minder akan kemampuanku, mulai percaya diri. Karena, orang tuaku memberikanku kepercayaan dan semangat penuh. Tes berlangsung begitu cepat. Tinggal menunggu pengumumannya saja.
Dan tibalah saat menegangkan. Pengumuman siapa yang diterima atau gagal. Bu W masuk membawa beberapa amplop putih yang berisikan nama serta keputusannya. Saat itu beliau menatapku dengan tajam. Aku menunduk, merasa takut.
“Ada dua murid yang tidak diterima,”ujar bu W.
Lagi-lagi beliau menatapku. Ya, karena waktu itu kelas akan dipakai. Jadi, bu W cepat membagikan hasilnya.
Dengan perlahan aku membuka amplop putih yang diberikan. Aku benar-benar sangat terkejut. Aku lulus dengan nilai terbaik kedua peewakilan sekolahku. Ah, senangnya.
Dan yang paling membuatku terkejut. Aku pun masuk dalam urutan 20 terbesar diantara ratusan murid yang mendaftar. Aku berhasil membuat mulut bu W terbungkam dengan prestasi.
Oh, iya satu lagi. Keponakannya pun nilainya kalah denganku. Haha.
Nah, jadi kesimpulan dari ceritaku kali ini adalah jangan gampang meremehkan orang lain. Lihatlah bu W, beliau malu karena meremehkan aku. Haha.
Itu dia guru yang paling berkesan untukku, tapi dengan versi menyebalkan, ya. Kini giliran kamu, adakah guru yang berkesan?
Bagi ceritamu dikolom komentar ya.ππ
Terima kasih sudah membaca.π
Wah, pasti malu banget deh tuh si ibu W. Udah ngrasa ponakan nya lebih pinter..eh, taunya nilaninya kalah jauh ma kamu.hheee
Salut deh bisa nunjukin prestasi ama orang yang ngrendahin kamu..
Jadi pingin nulis juga nih.hhhee
SukaDisukai oleh 2 orang
Ah, iya malu banget tau.haha.
Iya, karena aku sakit hati saat itu. Eh, malah temen aku mah masuk sekolah D. Gara2 bu W itu loh. Nah, aku mah tetep masuk sekolah S.
Haha… nulis aja. Semangat.
SukaDisukai oleh 1 orang
Baiklah Icha.
Salam hangat.
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam kenal ya.π
SukaDisukai oleh 2 orang
Semoga saya bukan tergolong guru seperti itu aamiin π
SukaDisukai oleh 1 orang
Amin.ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Wahh keren2β¦
Thanks udah ngerjain tantangannya π
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha…
Iya, seru kok tantangannya. Jadi, inget masa sekolah.π
SukaDisukai oleh 1 orang
Hihhi flashback jadinya yaa…
SukaDisukai oleh 1 orang
π iya. Padahal, tuh jaman udah lama banget.
SukaDisukai oleh 1 orang
Udh lama to karena berkesan jadi masih lekat diingatan ya kanπ
SukaDisukai oleh 1 orang
Terkadang, yang berkesan baik lebih sulit diingat.
Sedangkan, yang berkesan buruk akan mudah diingat.
Contohnya cerita ini.π
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalo aku keduanya bisa diingat sih tergantung momennya hehheπ
SukaDisukai oleh 1 orang
π π iya tergantung momennya juga sih.π
Ah, jawabanku gak konsisten.π π
SukaDisukai oleh 1 orang
Wihhihhi…
Intinya mah tergantung itu berkesan/nggaknya sama kita ya kan. Mau kesan baik ataupun nggak.πππ
SukaDisukai oleh 1 orang
π π Ah, seperti itulah intinya. Dan kamu sudah menyimpulkannya.π
SukaDisukai oleh 2 orang